ARTIKEL MISI: PENGINJIL DAN ALKITAB
Pada tahun 741 sM, Bangsa
Yehuda berada dalam kemerosotan moral dan spiritual sedemikian rupa
sehingga bangsa tersebut mendatangkan penghakiman Allah atas mereka.
Pada kondisi yang seperti inilah, Allah membangkitkan seorang laki-laki
yang adalah seorang pengkhotbah yang cakap. Dia memiliki pengetahuan
tentang firman Allah. Orang ini sedang dalam pelayanan selama beberapa
tahun ketika dia mendapat visi tentang Yesus. Pada waktu dia menerima
visi yang baru tentang Yesus, pengetahuan firman Allah yang ada dalam
kepalanya menuju ke hatinya, dan dia menjadi nabi terbesar dalam
Perjanjian Lama. Namanya adalah Yesaya.
Saya percaya bahwa hari
ini, Anda dan saya tinggal di dunia yang juga mendatangkan penghakiman
Allah. Banyak dari Anda adalah seorang pengkhotbah yang cakap, dan Anda
memiliki firman serta kebenaran Allah dalam kepala Anda. Namun, saya
percaya Allah memanggil Anda dan saya untuk menyimpan firman-Nya di
kepala dan hati kita.
Tantangan dari saya untuk Anda adalah
mengerjakan apa yang saya yakini diberikan Allah kepada kita. Ini
merupakan panggilan ke dalam kemuliaan. Perbedaan antara seorang
pengkhotbah yang cakap dengan pengkhotbah yang besar, pada dasarnya
hanyalah sejauh jarak dari kepala ke hati Anda.
Hidup di Dunia yang Berubah
Silakan
buka Alkitab Anda di Yesaya 1. Kita akan melihat bersama kesaksian
pribadi Yesaya. Dalam Yesaya 1:1 dikatakan, "Penglihatan yang telah
dilihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia,
Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda". Ayat itu mengungkapkan kepada
Anda dan saya bahwa Yesaya hidup di dunia yang sedang berubah.
Anda
dan saya juga tinggal di dunia yang sedang berubah. Kita memiliki
perubahan dalam bidang teknologi, perubahan lingkungan, bahkan mengalami
perubahan dalam kehidupan kita sendiri.
Yesaya hidup di dunia
yang sedang berubah dan dia mengerti apa yang menjadi akar masalahnya.
Apakah Anda memiliki pengertian yang sama? Jika kita melihat dunia kita
saat ini, kira-kira apa yang menjadi akar masalahnya? Apakah menurut
kita akar masalahnya adalah era postmodern dan dominasi budaya anak muda
serta ateisme? Apakah masalah utama dalam negara, kota, dan di dunia
Anda adalah kemiskinan, pelanggaran HAM, narkoba, atau AIDS? Yesaya
memahami bahwa akar masalah di dunianya adalah dosa.
Memberitakan Firman
Yesaya
berkata, "Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan
kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk!"
(Yesaya 1:4) Yesaya menunjukkan akar masalah di dunianya. Apakah Anda
mengakui bahwa satu-satunya akar masalah di dunia saat ini adalah dosa?
Kita harus mengetahui akar masalahnya sebelum kita sampai ke solusi yang
mendasar, dan jika masalah mendasarnya bukan salah satu dari yang saya
sebutkan, maka solusinya bukanlah untuk hal-hal itu. Solusinya bukanlah
uang yang lebih banyak atau pendidikan yang lebih baik atau hal-hal
lebih lainnya. Solusinya adalah seorang Juru Selamat.
"Marilah,
baiklah kita berperkara! -- firman Tuhan -- sekalipun dosamu merah
seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna
merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."
(Yesaya 1:18) Kita bisa melihat bahwa dari perspektif Perjanjian Lama,
Yesaya memberitakan Injil. Dia tahu bahwa Injil adalah solusi bagi
permasalahan di dunianya. Yesaya berada di dunia yang sedang berubah dan
ia memahami apa yang menjadi akar masalahnya. Karena itu, ia mempunyai
solusi yang mendasar bagi masalah itu. Dia terus-menerus berpegang pada
firman Allah. Yesaya bahkan memberitakan Firman. Rasul Paulus mengatakan
bahwa firman Allah adalah seperti guru. Firman itu mengajar kepada kita
bahwa kita adalah orang-orang berdosa dan membutuhkan seorang Juru
Selamat. Jadi, jelaslah bahwa Yesaya adalah seorang hamba yang
memberitakan Firman.
Marilah kita melihat bersama Yesaya 1:2,
"Dengarlah hai langit, dan perhatikanlah hai bumi, sebab Tuhan berfirman
...." Yesaya memberitakan firman Tuhan. Lihat ayat 10, "Dengarlah
firman Tuhan ...." Yesaya memberitakan Firman. Lihat ayat 24, "Sebab itu
demikianlah firman Tuhan, Tuhan semesta alam, Yang Mahakuat pelindung
Israel ...." Yesaya terus-menerus memberitakan Firman. Dia tidak
memberitakan buku-buku, video, drama atau hiburan, atau musik tentang
Firman. Dia memberitakan Firman itu!
Jika Anda berkhotbah, apa
yang Anda sampaikan? Beritakanlah firman Allah, beritakanlah firman
Allah, dan beritakanlah firman Allah! Sampaikanlah firman Allah! Yesaya
adalah seorang nabi yang cakap, dia seorang pengkhotbah yang cakap, dan
dia memberitakan Firman. Izinkan saya memberi tahu Anda kerinduan saya:
Saya berdoa kepada Allah agar kita mempunyai lebih banyak pengkhotbah
yang cakap dalam memberitakan Firman -- yang memahami masalah, memahami
solusi, dan memberitakan Firman.
Allah memanggil Yesaya ke dalam
kemuliaan. Yesaya mempunyai sebuah pengalaman yang membuat pengetahuan
akan firman Allah yang ada di kepalanya bergerak menuju hatinya. Mari
kita membaca Yesaya 6. Yesaya mengalami 3 hal yang mendorong dirinya
membuat peralihan dari kepala ke hatinya.
Hidupnya diguncang.
"Dalam tahun matinya raja Uzia." (ayat 1) Pada saat Raja Uzia meninggal,
saya percaya bahwa Yesaya terguncang dalam tiga hal. Kita tahu bahwa
Yesaya masih termasuk kerabat raja, dan saya akan berasumsi bahwa dia
terguncang secara pribadi karena orang yang dikasihinya baru saja
meninggal. Dia juga sedang berkabung.
Yesaya juga terguncang
secara finansial karena saya berasumsi bahwa jika dia mempunyai
keperluan, dia datang kepada raja, dan raja memenuhi kebutuhannya. Akan
tetapi, sekarang raja sudah meninggal sehingga tiba-tiba dukungan
finansial Yesaya terputus. Yesaya juga pasti terguncang secara manusiawi
ketika dia berdiri di pemakaman seorang yang dikasihinya dan menyadari
bahwa kematian hanyalah sejauh napas, kekekalan hanyalah sejauh napas.
Yesaya terguncang.
Dalam hal apa Anda terguncang? Ketika hidup
kita terguncang, lihatlah ke atas! Mungkin Allah mengizinkan Anda dan
saya terguncang supaya kita melihat ke atas.
Visi Baru Tentang Kuasa Yesus
"Dalam
tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan ...." (Yesaya 6:1) Mata
Yesaya terbuka ketika hidupnya terguncang. Matanya terbuka melihat visi
yang baru tentang Yesus. Yohanes 12:41 mengatakan kepada kita bahwa
Yesaya melihat kemuliaan Yesus Kristus. Visi ini, dalam Yesaya 6,
merupakan visi tentang pre-inkarnasi Anak Allah. Yesaya berkata, "...
aku melihat Tuhan duduk di atas takhta ...." (ayat 1) Dia mendapatkan
visi yang baru tentang kuasa Yesus Kristus. Yesus duduk di atas takhta,
artinya Dia berada dalam otoritas yang absolut atas semua yang ada. Dia
yang memegang kendali.
Apa yang membuat Anda ragu bahwa Yesus
memegang kendali? Apakah ketika Allah tidak menjawab doa-doa Anda?
Apakah ketika tidak ada yang memberi tanggapan terhadap berita Injil
Anda? Apakah ketika beberapa tragedi terjadi atas anak-anak atau
orang-orang yang Anda kasihi? Dan Anda berkata, "Yesus, apakah Engkau
berada di atas takhta?"
Yesaya berkata, "Dalam tahun matinya raja
Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta ...." Melihat ke akhir
sejarah manusia, dalam Wahyu 4, Rasul Yohanes berkata, "Kemudian
daripada itu aku melihat: Sesungguhnya pintu sorga terbuka, dan di
takhta itu duduk Seseorang" (ayat 1-2). Mata Yesaya terbuka atas visi
baru tentang kuasa Yesus. Tuhanlah yang memegang kendali!
Visi Baru Tentang Posisi Yesus
Mata
Yesaya terbuka atas visi baru tentang posisi Yesus. Dia mengatakan
bahwa Yesus berada di tempat yang tinggi. Tidak ada seorang pun yang
lebih tinggi daripada Yesus. Saya tidak tahu siapa yang lebih tinggi
daripada Anda. Mungkin dewan diaken Anda, atau Anda mempunyai atasan,
dan mungkin ada gubernur, dan mungkin raja atau presiden. Kita mempunyai
penguasa dan orang-orang yang berwenang di dunia ini. Semua mempunyai
tingkat yang berbeda-beda posisinya. Akan tetapi, tidak ada posisi dari
otoritas di seluruh jagad raya ini yang lebih tinggi daripada Yesus.
Dialah yang tertinggi!
Efesus 1 mengatakan bahwa ketika Allah
membangkitkan Yesus dari kematian, Dia mengangkat-Nya ke atas melampaui
semua ketetapan dan kuasa yang ada di dunia yang kelihatan ini dan di
dunia yang tidak kelihatan dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Bapa
serta menyerahkan semua otoritas di bawah kaki-Nya (baca ayat 22-23).
Dia berada di tempat tertinggi!
Visi Baru Tentang Pribadi Yesus
Mata
Yesaya terbuka atas visi baru tentang pribadi Yesus. Dia ditinggikan.
Tidak seorang pun yang lebih besar daripada Yesus. Saya tahu banyak di
antara Anda yang secara amat nyata menghadapi Iblis, roh-roh jahat,
kerajaan serta kuasa dunia yang tidak kelihatan dan juga orang-orang
yang menganiaya gereja dan umat Allah. Anda menghadapi kejahatan dan
kebejatan. Akan tetapi, dengarkanlah saya. Tidak peduli siapa yang Anda
hadapi atau apa yang Anda hadapi, entah kelihatan atau tidak kelihatan
-- tidak ada satu pun yang lebih besar daripada Yesus. Dia ditinggikan!
Dia ada di atas semuanya itu!
Visi Baru Tentang Kehadiran Yesus
Mata
Yesaya terbuka atas visi baru tentang kehadiran Yesus. "Ujung jubahnya
memenuhi Bait Suci." (Yesaya 6:1) Yesaya mempunyai visi baru tentang
seperti apa jika bait suci tubuhnya dipenuhi oleh Roh Yesus. Akan
menjadi seperti apa gereja, pelayanan, kota, negara, dan dunia Anda jika
dipenuhi dengan kehadiran Yesus? Mata Yesaya terbuka dengan visi baru
mengenai akan menjadi seperti apa jika Yesus memenuhi semua tempat dan
semua orang.
Visi Baru Tentang Pujian kepada Yesus
Lalu,
matanya terbuka atas visi baru tentang pujian kepada Yesus. Malaikat
berkumpul bersama dan saling bersahutan, "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan
semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya! Maka bergoyanglah alas
ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun
penuhlah dengan asap" (ayat 3-4). Asap itu bukanlah asap yang berasal
dari api. Asap itu merupakan kemuliaan Allah yang turun. Itulah
kemuliaan Shekinah yang turun.
Apabila kita memuji Yesus -- tidak
akan menjadi masalah jika Dia menjawab doa kita atau tidak, tidak
masalah jika tidak seorang pun pernah memberi respons terhadap berita
kita atau tidak, tidak masalah jika Dia pernah menyembuhkan penyakit
kita atau tidak, tidak masalah jika Dia tidak pernah memberi kita uang
atau jika Dia tidak pernah menyelesaikan masalah kita atau mendamaikan
kita dengan orang itu -- kita hanya memuji Yesus karena siapa diri-Nya.
Ketika kita memuji Yesus, sesuatu terjadi! Gereja bergerak dan kemuliaan
Allah turun ke atasnya!
Visi Baru Tentang Kemurnian Yesus
Mata
Yesaya terbuka atas visi baru tentang kemurnian Yesus. "Kudus, kudus,
kudus." Karena Yesus betul-betul murni dalam motivasi-Nya, betul-betul
murni dalam cara-Nya, betul-betul murni dalam perkataan-Nya, dan
betul-betul murni dalam keputusan-Nya, maka Dia kudus, kudus, kudus.
Dan, Allah berkata, "Kuduslah kamu sebab Aku kudus" (baca Imamat 19:2).
Dia menghendaki kekudusan dari umat-Nya, terutama para pemimpin
umat-Nya.
Visi Baru Tentang Kekudusan Yesus
Mata Yesaya
terbuka atas visi baru tentang kekudusan Yesus. Apakah Anda membutuhkan
visi yang baru tentang Yesus? Maka, lihatlah ke atas. Bila hidup Anda
terguncang, mintalah Allah membukakan mata Anda. (t\Jing Jing)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Judul buku: The Mission Of An Evangelist
Judul asli artikel: The Evangelist and the Bible
Penulis: Anne Graham Lotz
Penerbit: World Wide Publications Minneapolis, USA 2001
Halaman: 65 -- 68
Tidak ada komentar:
Posting Komentar