Laporan akhir tahun
pelayanan 2012
Tak terasa natal sudah menjelang.
Ada yang menanyakan bagaimana perayaan natal tahun ini apa agendanya? Kami
menjawab acara natal tahun ini kamu lakukan dalam kesederhanaan tanpa hiasan,
tanpa pohon terang dan tanpa kemewahan.
Anakku bertanya,”Papa kenapa kita tidak
menghias rumah dan membeli pohon terang?” Aku menjawab,”Nak, kita tidak punya
uang banyak untuk membeli pohon terang dan aneka hiasannya…..kalau pun ada
uangnya masih ada orang lain yang perlu merasakan sukacita Natal…. Biarlah saat
ini kita berbagi dengan orang lain, Tuhan sudah berkorban bagi kita…sekarang
giliran kita berkorban….meski tanpa pohon terang sekalipun…yang terpenting
Kristus bersinar dalam hidup kita…memberi harapan bagi yang terhilang.
Kami melihat proses kelahiran
Tuhan Yesus yang tanpa kemewahan atau kemegahan. Kami memilih untuk
memperingati kelahiran Kristus dalam kesederhanaan dengan berbagi kasih dengan
mereka yang selama ini kurang dihargai jasanya (contohnya tukang sampah),
mereka yang kurang beruntung seperti gelandangan, yang kurang waras, pemulung
dan pengemis atau siapa saja yang kami lihat perlu pertolongan.
Kami pun tak memiliki harta
melimpah tapi kami percaya bahwa berbagi kasih merupakan sifat dan sikap ilahi
tidak berhubungan dengan harta yang melimpah. Sebab saya menemukan ada orang
kaya yang pelit dan enggan berbagi sebab dia masih berpikir bahwa dia juga
masih kurang. Luarbiasanya lagi banyak juga yang miskin dan pelit…..mau
ditolong tapi enggan menolong sesamanya yang membutuhkan. Itulah manusia tidak
pernah puas…… Kami memilih berbagi dari apa yang kami miliki, mungkin kami
belum bisa menolong orang banyak tetapi orang-orang yang kami temui di jalan,
kami bantu seoptimal mungkin…menjadi sahabat dan berbagi tentang Kristus.
There’s still hope.
Saya teringat suatu kali
bekerjasama dengan sebuah gerai makanan siap saji….dan menyediakan roti burger
dan minuman ringan bagi anak-anak jalanan. Saat kami bagikan pada umumnya
anak-anak itu langsung melahapnya tetapi ada satu anak yang tidak
memakannya…aku tanyakan mengapa ia tak memakannya. Ia menjawab,”Ibu sedang
sakit, aku mau bawa roti ini untuk ibuku. Pasti ibu senang sebab kami jarang
makan roti, Om?” Hatiku jadi trenyuh….mulianya hati anak itu.
Anda mungkin menganggap remeh sebuah
roti burger sebagai makanan yang murah tetapi bagi sebagian saudara kita itu
merupakan barang mewah…. Saya mengingat masa-masa dimana saya dengan mudahnya
membuang makanan sisa di rumah ke tempat sampah….sampai suatu hari kulihat
gelandangan yang memungut makanan sisa itu….dan memakannya dengan lahap. Seolah
aku ditempeleng oleh Tuhan….don’t waste food….jangan sia-siakan makanan….
Makanan yang masih layak disantap bisa kita berikan pada saudara-saudara kita.
Kami membentuk jejaring antara
panti asuhan dan panti jompo maupun sekolah Alkitab dengan beberapa pengusaha
catering. Seringkali dalam acara-acara sisa makanan terbuang sia-sia padahal
banyak tempat pelayanan seperti panti yang berkekurangan atau sekolah Alkitab
kadang para murid hanya makan nasi dan tahu tempe + sayur buncis. Saya tak
memiliki hubungan apa-apa dengan panti-panti tersebut atau sekolah Alkitab
tersebut, mereka bukan bagian pelayanan saya tetapi mereka adalah saudara saya
dalam Kristus. Saya tak mendapatkan imbalan apa-apa selain kepuasan melihat
saudara-saudara saya bisa makan dengan baik dan para pengusaha catering itu pun
dapat memberkati sesamanya. Suatu kali pihak panti menghubungi saya dan
memberkati saya 1 karung beras sebab mereka surplus beras dan mau memberkati
kami kembali.
Kami tak punya banyak hal….kami
hanya punya hati untuk melayani Tuhan dan mentaati panggilanNya. Perjalanan
kerohanian dan pelayanan kami tak mudah. Tapi kami mau taat dan maju
terus….baik dalam kelimpahan maupun kekurangan….dalam suka maupun duka….dalam sehat
maupun sakit….kami hanyalah pengantin Kristus…..yang mencoba untuk taat dan
setia….sampai mempelai pria, Tuhan Yesus datang menjemput gerejaNya.
Dukung doa untuk pelayanan kami
ke daerah di tahun yang mendatang (untuk tempat-tempat baru terbuka dan dana
perjalanan), juga pendanaan bagi rumah tempat kami melayani (saat ini kami
masih mengontrak) kami membutuhkan dana 8 juta rupiah, juga seperangkat
komputer baru (kami memiliki CPU Pentium 1 tapi saat ini sudah tak berfungsi).
Kami mungkin tidak kaya secara
materi tetapi kami percaya hal tersebut tidak membatasi kami untuk melayani
Tuhan. Dukung doa agar kami tetap dikuatkan dalam melayani kaum terbuang…..
sebagaimana Tuhan Yesus melayani mereka yang berdosa hingga disebut sahabat
para pendosa dan pelahap…. Kami tidak punya jemaat konglomerat…hanya para orang
melarat…..bukan dari kalangan pejabat tetapi banyaknya penjahat…. Ketika orang
bertanya gerejamu di jalan apa? Kami menjawab gereja kami ada di setiap jalanan
dimana dua tiga orang percaya berkumpul dalam nama Yesus..disitu IA
hadir…..gereja bukan tentang gedung megah…tetapi tentang murid-murid Kristus
yang berkumpul dalam namaNya untuk menghasilkan murid-murid bagi Kristus. Kami
beriman orang-orang melarat dan jahat ini diubahkan Tuhan dan menjadi murid dan
saksi yang efektif bagi Tuhan.
Natal ini tidak ada kemewahan….tidak ada artis …..tidak ada
pengkhotbah terkenal…..dalam kesunyian dan keheningan….kami mengucapkan syukur bahwa Tuhan masih memelihara
kami….menolong sesama kami….membagikan harapan Natal bagi mereka yang hidup di
jalanan.
Terimakasih untuk setiap saudara-saudara dan sahabat-sahabat
yang selalu mendoakan, memberi kami semangat, bantuan tenaga, sandang pangan
dan dana bagi mereka yang kami layani maupun keluarga kami. Terimakasih telah
menjadi sahabat dan saudara dalam perjalanan ini. Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar