Minggu, 28 Agustus 2011

PENGINJILAN SEBAGAI BAGIAN HIDUP YANG ALAMI


PENGINJILAN SEBAGAI BAGIAN HIDUP YANG ALAMI




Kita sampai pada bagian terakhir, saya berdoa dan berharap, setiap orang yang membaca buku ini tersadar bahwa Tuhan memanggil kita semua untuk mengabarkan kabar baik.
Mengabarkan Kabar Baik itu tidak sulit dan mengerikan. Kita hanya perlu menghidupi apa yang kita percayai atau imani. Hingga gaya hidup kita berbeda dari gaya hidup orang dunia.
Gaya hidup orang percaya tidak identik dengan gaya hidup barat yang bebas mau melakukan apa saja, sebagaimana diduga oleh “orang dari agama tetangga”. Sebab standar kehidupan kita jauh berbeda dari agama manapun. Agama lain mengajarkan agar kita melakukan kebaikan atau amal dan reward (hadiah)nya adalah hidup kekal di surga. Itu pun bila amal kebaikannya jauh lebih banyak dari kejahatan dosanya. Esensi agama adalah upaya manusia mendekati Sang Pencipta dengan mentaati hukum-hukum dan melakukan amal ibadah. Inilah agama atau religi.

Kekristenan bukan sekedar agama/religi, kekristenan merupakan pemulihan relasi/hubungan dengan Tuhan. Bukan kita yang mencoba mendatangi Tuhan namun Tuhan-lah yang datang pada kita dan membuka jalan agar kita dapat kembali padaNya.

Kita diselamatkan oleh Kristus melalui karya salib dan bukan karena usaha atau perbuatan baik kita. Alkitab menyatakan “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus” (Roma 3:23, 6:23). Lebih jauh lagi dalam kitab Efesus, Rasul Paulus menyatakan,”Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri.”(Efesus 2:8-9). Saat menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, Raja dan Penyelamat kita, kita dijadikan ciptaan baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Kor 5:17) Kita menjadi ciptaan baru, kita menjadi anak Tuhan,”Semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya” (Yoh 1:12). Kita anggota KeluargaNYA, DNA Kristus kini ada dalam hidup kita. Maka kini kita memiliki kesanggupan untuk hidup benar sebab Tuhan yang ada dalam kita hari lepas hari akan memampukan kita hidup sesuai kebenaran. IA akan mengajar kita untuk hidup dalam kebenaran.
Hidup kita seharusnya mencerminkan Kristus yang adalah Kabar Baik itu sendiri. Dalam Matius 6:33, Kristus mengajarkan “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Ayat ini banyak disalahtafsirkan termasuk oleh saya dulu. Ayat ini tidak berbicara mengenai kita seharusnya lebih rajin mengikuti tiap kegiatan di gereja atau aktivitas pelayanan. “Carilah Kerajaan Allah” menekankan mengenai keharusan kita untuk tunduk pada otoritas Kristus sebagai Raja atas hidup kita (His Lordship) dan hidup dalam kebenaran Firman Tuhan setiap saat. Bila Tuhan memberkati kita, baik berkat rohani maupun jasmani, itu semua untuk memperlebar Kerajaan Allah, bukan kerajaan kita sendiri atau sekedar hanya memperlebar “perut sendiri”.

Dalam buku ini saya telah banyak mengulas bahwa penginjilan merupakan bagian hidup. Kita adalah makhluk sosial yang setiap hari bersosialisasi dengan sesama manusia. Kita bisa berinteraksi melalui berbagai macam hal, seperti hobi, suatu peristiwa dalam kehidupan baik itu suka maupun duka, dll.
Bila kita memiliki materi, kita dapat menolong mereka yang berkekurangan, melakukan aksi sosial, menolong korban bencana alam, membantu anak yatim piatu, orangtua jompo, membuka lahan pekerjaan untuk mengentaskan kemiskinan, dan masih banyak hal lagi.
Sekalipun Anda tidak punya materi, Anda tetap dapat memberi diri untuk menolong orang lain untuk memperlebar Kerajaan Allah. Saat Anda membuka diri untuk menjadi tempat “curhat”, saat Anda memberikan konseling dan bantuan doa, mengucapkan kata-kata yang inspiratif dan membangkit semangat, memberikan pelukan, tertawa bersama dan menangis bersama.
Jangan membatasi dirimu sebab Tuhan dalam dirimu tak terbatas. Tuhan sangat kreatif dan inovatif. Izinkan Dia bermanifestasi melalui diri anda menyentuh jiwa-jiwa yang membutuhkan DIA.
Melangkahlah dengan iman, percayalah bahwa Tuhan beserta denganmu. Sebelum engkau memberitakan Kabar Baik pada orang lain, hidupilah kebenaran itu sendiri. Jadilah “kabar baik” (seorang yang diubahkan oleh Tuhan) terlebih dulu. Orang perlu dapat menerima dirimu terlebih dahulu sebelum dapat menerima apa yang kamu sampaikan.
Dan lihatlah hal yang menakjubkan yang Tuhan akan kerjakan melalui dirimu. IMMANUEL, Tuhan besertamu, sampai kesudahan zaman (Mat 1:23, 28:18-20).




Tidak ada komentar: