TELAGA: PERAN WANITA DALAM PELAYANAN
Semua murid Tuhan Yesus
adalah pria, tetapi sebenarnya, banyak pelayanan yang Ia lakukan bersama
murid-murid-Nya ditopang oleh pelayanan para wanita.
Mari kita lihat secara spesifik beberapa tokoh Alkitab berikut ini.
a. Miriam, kakak perempuan Musa.
Miriam
memainkan peranan yang sangat penting, kesuksesan Musa karena andil
Miriam yang sangat besar. Seandainya kita tidak menghitung kuasa Tuhan,
barangkali kalau tidak ada Miriam, Musa sudah hanyut di sungai. Namun,
karena ada Miriam, Musa terhanyut masuk ke dalam istana Firaun.
b. Debora, barisan hakim-hakim.
Melalui
tokoh ini, sangat kelihatan bahwa Tuhan tidak melihat jenis kelamin
untuk mencari seorang pemimpin. Padahal, budaya pada waktu itu
mengutamakan pria untuk memegang peranan, tetapi Tuhan memakai Debora
untuk menjadi seorang hakim dan nabiah.
c. Ester, seorang ratu.
Dia
bisa menjadi alat atau saluran untuk bisa menghubungi suaminya, sang
raja, kemudian bisa mengubah berbagai peristiwa yang tadinya
direncanakan dengan jahat oleh Haman. Akhirnya, karena keberanian Ester,
ditambah dengan dukungan dari rakyatnya, dia bisa melakukan hal
tersebut. Peranan Ester sangat penting sehingga satu bangsa
terselamatkan. Kalau Ester tidak bertindak, kemungkinan besar keadaan
bangsa Israel pada saat itu sangat-sangat terancam, bahkan bisa punah.
d. Yang lainnya lagi adalah peranan wanita-wanita seperti Maria Magdalena, Susana, dan Yohana dalam pelayanan Tuhan Yesus.
Bagi
saya, yang menarik adalah mereka begitu setia melayani Tuhan Yesus,
memberikan dukungan keuangan, dan sebagainya. Bahkan, Alkitab mencatat
bahwa saat Tuhan Yesus berada di kayu salib, yang bersama dengan-Nya
adalah para wanita tersebut. Merekalah yang pertama menjenguk kubur
Tuhan Yesus dan yang pertama melihat Tuhan Yesus bangkit. Hal ini
menunjukkan bahwa Tuhan begitu spesial memperhatikan wanita yang
dianggap lemah, yang dianggap tidak ada apa-apanya, khususnya pada zaman
itu. Mereka diangkat ke posisi yang begitu tinggi, dihargai, dan
dikenang oleh Tuhan sendiri. Itu adalah anugerah semata.
Sebagai
kaum wanita yang memang terdesak dan dibatasi (meskipun seharusnya tidak
seperti itu), yang perlu dilakukan untuk menghadapi hal ini adalah:
- Pakailah kesempatan yang sudah ada semaksimal mungkin.
- Jangan pasif, tetapi lebih aktif menciptakan kesempatan dan memakai kesempatan.
-
Jangan mengada-ada, tetapi tunjukkanlah bahwa apa yang Tuhan berikan
dan apa yang Tuhan bebankan dalam hati para wanita direalisasikan
menurut kehendak-Nya.
- Bersandarlah pada kekuatan dari Tuhan dan
tunjukkan kesetiaan kita di dalam pelayanan sehingga orang dapat melihat
bahwa wanita dapat melayani dengan bagus dan konsisten.
Dalam
Filipi 3:17, Rasul Paulus berkata, "Saudara-saudara ikutilah teladanku
dan perhatikanlah mereka yang hidup sama seperti kami yang menjadi
teladanmu." Sebagai wanita, kita perlu memberikan teladan yang indah
sehingga orang di luar akan melihat kesaksian hidup kita, kesetiaan
kita, dan kesanggupan kita. Akhirnya, mereka mau tidak mau harus
mengakui sumbangsih yang telah diberikan oleh para wanita dalam
pelayanan.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: TELAGA
Alamat URL: http://www.telaga.org/audio/peran_wanita_dalam_pelayanan
Judul transkrip: Peran Wanita dalam Pelayanan (T069B)
Penulis: Esther Tjahja, S.Psi. & Pdt. Dr. Netty Lintang
Tanggal akses: 25 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar