Minggu, 20 Juni 2010

EVANGELISM It’s all about communication, friendship and sharing life


EVANGELISM
It’s all about communication, friendship and sharing life
Mobil “Chevy Nova” merupakan mobil produksi Amerika Serikat yang penjualannya cukup berhasil di negerinya sendiri di era 80-an. Melihat keuntungan yang didapatkan di negerinya sendiri mereka mulai mengekspansi negara tetangga dan negara-negara Amerika Selatan lainnya. Tapi hasilnya sangat mengejutkan sebab penjualan kurang baik meski pun sudah mengupayakan peningkatan pemasaran melalui iklan di jam siaran utama TV nasional hasilnya tetap negatif. “Mengapa hal ini bisa terjadi?” Setelah perusahaan mobil Chevy mengadakan penelitian, hasilnya mengejutkan sebab kurang lakunya peminat mobil Chevy Nova diakibatkan dalam bahasa Spanyol “Nova” berarti “tidak jalan”.
Lain lagi dengan peternakan Perdua Farms, Inc yang memiliki motto “It takes a tough man to make a tender chicken” (Dibutuhkan lelaki kuat untuk membuat ayam menjadi lunak). Pada era 90-an mereka ingin memperluas usaha peternakan mereka di Meksiko tetapi hasilnya sangat mengecewakan, sama sekali tidak animo pada masyarakat. “Mengapa?” Setelah diselidiki akibat alihbahasa Inggris – Spanyol yang salah maka motto mereka tersebut menjadi berubah arti di Meksiko menjadi Membutuhkan lelaki jantan untuk membuat seekor ayam jatuh cinta.
Penginjilan merupakan komunikasi mengenai pribadi Kristus secara efektif dengan tujuan memperkenalkan seseorang pada pribadi Kristus atau iman Kristen. Penginjilan dalam Perjanjian Baru merupakan penyampaian iman Kristen berdasarkan konteks, pesan Injil disampaikan dengan cara yang dapat dimengerti oleh orang yang mendengarnya. Yesus dan wanita Samaria berbicara mengenai topik air saat mereka tengah duduk di dekat sumur, Yesus berbicara dengan Petrus sang nelayan mengenai menangkap ikan, dll. (1 Korintus 9:22).
Pesan Injil tidak berubah tapi metode penyampaian dapat saja berubah sesuai dengan bahasa, budaya dan latar belakang pendengar.
Strategi penginjilan yang terkenal dan dipopulerkan pada era 60-an oleh gereja Barat hingga kini bahkan masih sering digunakan adalah visitasi (baik oleh pendeta ataupun pekerja/aktivis gereja), kelas Pendalaman Alkitab (SOM atau pemuridan), Kebaktian penginjilan/KKR, pelayanan bus atau antar jemput jemaat dan sekarang ditambah sistem kelompok sel untuk mengundang tetangga untuk datang dalam ibadah rumahtangga.
Pola ini tidak efektif memenangkan jiwa baru, sebab hanya fokus pada orang Kristen itu sendiri. Hingga strategi ini hanya menghasilkan “imigrasi lokal” antar gereja saja.
Kondisi gereja kita saat ini:
1. Memusuhi pencari Tuhan. Seorang mantan pelacur dan pecandu narkoba yang tengah mencari Tuhan diminta meninggalkan gereja setelah mengetahui latar belakang dan pergumulan hidupnya. Jemaat yang lain menyangsikan pertobatannya dan takut mencemari kerohanian jemaat yang lain. Di lain sisi ada sepasang orang muda yang kumpul kebo dan merasa diri mereka salah, mereka hendak bertobat dan mencari kebenaran hingga memutuskan untuk mencari petunjuk ke gereja. Tetapi saat mereka terbuka pada para pelayan Tuhan, mereka diminta untuk tidak datang lagi ke ibadah gereja.
2. Tidak peduli pada pencari Tuhan. Gereja model ini merupakan gereja stereo type, mereka hanya ingin berkomunikasi, berhubungan dan bergaul dengan mereka yang sejenis (one type) saja. Mereka bersikap seolah orang baru tersebut “tidak ada” hingga akhirnya jiwa baru tersebutpun pergi meninggalkan gereja tersebut.
3. Mengharapkan pencari Tuhan tapi tidak memikirkan kondisi lingkungan gereja. Banyak peraturan yang libet untuk jiwa baru yang hendak datang pada Tuhan. Pemuda yang trendy mengenakan anting langsung diminta melepaskan antingnya sebelum masuk gereja, demikian pula pria jiwa baru yang berambut panjang dan tubuh bertattoo ala seorang rocker diminta agar segera memotong rambutnya dan melakukan operasi untuk menghilangkan tattoo bila hendak berjemaat di gereja tersebut.
4. Membidik pencari Tuhan. Gereja mengadakan berbagai program bantuan sosial seperti pengobatan gratis, sembako gratis, dll di lingkungan gereja.
5. Peka pada pencari Tuhan. Gereja fleksibel dalam strategi penginjilan dan menjawab kebutuhan jiwa baru atau masyarakat.
JESUS STYLE – JESUS DRIVE BY COMPASSION (Yesus digerakkan oleh belaskasihan)
Belas kasih atau kasih sayang merupakan ciri pelayanan Kristus. Tuhan Yesus kerap tergugah oleh belaskasihan pada orang lain, Ia memiliki pengetahuan tentang kasih yang sempurna dan bukan hanya sekedar tahu tetapi IA melakukannya dalam bentuk tindakan bahkan pengorbanan diri (Yakobus 2:14-17, 1 Yohanes 3:17).
Mereka yang telah mengalami kasih Allah dalam hidupnya berkewajiban menunjukkan belaskasih pada orang yang membutuhkan (Ayub 6:14). Terutama pada anak yatim piatu, janda, orang miskin dan orang asing (Ulangan 10:18, Yeremia 22:3)
Tuhan Yesus melayani dilandasi belaskasihan (Matius 9:13,36), saat Ia berjumpa dengan orang buta (Matius 20:34), orang banyak sakit (Matius 14:14), orang kusta (Markus 1:41), membangkitkan anak janda yang mati (Lukas 7:13), memberi makan 5000 dan 4000 orang (Matius 14:14-20 dan 15:32)
Bila belaskasih Kristus telah kita cicipi dan nikmati, berarti kita memiliki kasih Kristus dalam hati kita, dimana seyogyanya secara otomatis “kasih”Nya akan mendorong kita untuk memiliki belaskasihan terhadap yang terhilang dan berdosa.
CHURCH PLANTING (PENANAMAN GEREJA)
Seringkali kita persepsikan sebagai suatu kegiatan dari sebuah organisasi atau seorang individu/pelayan Tuhan yang tengah berupaya mendirikan sebuah “jemaat baru” di suatu wilayah baru bagi sebuah organisasi gereja, dan itu tak salah sebab selama ini praktik “penanaman gereja” adalah seperti itu.
Tetapi apa yang yang saya mau sampaikan di sini adalah “penanaman gereja” dari sudut pandang yang sedikit berbeda. Kata gereja atau ekklesia berarti “kumpulan orang percaya” dan bukan berarti kegiatan keagamaan kita. Saya percaya bahwa setiap anak Tuhan merupakan penanam gereja, dimana setiap anak Tuhan menanamkan dirinya di tengah masyarakat dan menjadi pengaruh sebagai terang dan garam dunia.
Membagikan kehidupan Kristus sebab hanya Kristus yang dapat merubah kehidupan seseorang atau sekelompok orang.
Lukas 10:1-9, berbicara mengenai friendship evangelism (penginjilan melalui persahabatan) dan church planting (penanaman gereja melalui penanaman hidup dengan hidup bersama & menjadi teladan):
- Ayat 6 berbicara mengenai berdoa dan mencari “the man of peace” (orang yang terbuka pada pemberitaan Injil).
- Ayat 7,8 berbicara mengenai bergaul dan mengenali.
- Ayat 9 berbicara mengenai menjawab kebutuhan hidup.
Robert Fitts, pendiri Outreach Fellowship International, menekankan agar setiap hari kita berdoa untuk suatu “divine appointment” (pertemuan yang diatur oleh Allah). Dimana Allah mempertemukan kita dengan seseorang yang memiliki suatu kebutuhan khusus untuk kita layani, entah itu menolong melalui tenaga, materi atau berita Injil.

Tidak ada komentar: