DIRIMU ADALAH GEREJA
Banyak orang Kristen hidup seolah orang yang memiliki kepribadian ganda. Mengapa? Sebab di dalam gereja (tempat ibadah) nampak suci namun setelah keluar dari tempat ibadah dan kembali ke keluarga atau masyarakat, hidupnya berbeda lagi.
Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa setelah kita menyerahkan diri padaNya, dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, lebih lagi sebagai Raja di atas segala raja. Kita diangkat sebagai keluarga (anak Tuhan) sekaligus warga Kerajaan Tuhan (dimana kita harus tunduk pada nilai, hukum dan cara hidupNya sebagai hambaNya) dan kita diberi Amanat Agung untuk melakukan tujuan hidup kita di muka bumi di dalam rangka memperlebar Kerajaan Bapa dengan memuridkan bangsa-bangsa.
Ingatlah selalu setelah ditebus, tubuh kita telah disucikan oleh darahNya dan Ia bertahta atas hidup kita (1 Kor 6:19-20, 2 Kor 6:16b-7:1)
Kedua, pikul salib setiap hari (Luk 9:23) dan perbaharui pola pikir kita (Rm 12:1-2, 2 Kor 10:5, 1 Yoh 2:6,15-16)
Ketiga, selalu penuh dan dipimpin Roh Kudus untuk mencapai destiny Tuhan (Kis 1:8, Ef 5:18)
Kita harus memiliki integritas dalam hidup kita. Dimanapun hidup kita/ kita berada, kualitas kita tidak berubah.
Takut akan Tuhan harus:
1.Dimulai di rumah dan kualitas rohanimu teruji di rumah (1 Tim 3:2-5,12)
2.Memiliki kualitas di tempat kerja dan masyarakat (1 Tim 3:7, Kis 6:3, 9:36-39)
3.Menjadi berkat dalam komunitas Kristen/gereja (Kis 2:42-47)
Anda bisa melayani “di gereja” namun hidup keluargamu berantakan, tetapi keluarga atau pribadi yang takut akan Tuhan dan “mempraktekkan hidup Kristus” pasti bukan hanya melayani keluarganya namun juga masyarakat dan saudara seimannya/gereja.
2 komentar:
setuju sekali soal sangkal diri dan pikul salib setiap hari, namun ini tidak semudah diucapkan atau diajarkan. betul?
Memang tidak mudah menyalibkan diri kita setiap hari, dibutuhkan komitmen dan juga tentunya penyertaan Tuhan. Bukankah Ia adalah Immanuel yang ada serta kita. Bila pun janji bila kita jatuh Tuhan tak akan biarkan kita sampai tergeletak. Kita semua dalam sebuah proses pembelajaran. Sulit ya, tetapi bukan tidak mungkin dilakukan. Sebab yang menyertai kita itu setia
Posting Komentar